أَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
يَآيُّهَاالَّذِيْنَ امَنُوْاكُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَاكُتِبَ عَلىَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
“ Wahai orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana Allah mewajibkan kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa “
Insya Allah, sebentar lagi kita akan memasuki bulan puasa. Mari kita mempersiapkan diri,
siap jasmani siap rohani menghadapi ujian dari Allah SWT.
kita harus bisa melintasi semua
siap jasmani siap rohani menghadapi ujian dari Allah SWT.
kita harus bisa melintasi semua
ujian dan tantangan Allah dalam bulan ramadhon ini. jadikan
Shiyam sebagai perisai jiwa untuk menghalangi sifat-sifat
Shiyam sebagai perisai jiwa untuk menghalangi sifat-sifat
yang tidak terpuji. terutama kejahatan hawa nafsu yang cenderung menjerumuskan
kita kedalam hitamnya kehidupan.
kita kedalam hitamnya kehidupan.
Puasakanlah mata, telinga, mulut dan hidungmu
serta anggota tubuh lainnya.
Agar kita mampu mematangkan pikiran, tingkah laku
serta tutur kata. Jangan hanya perut yang kita puasakan,
kalau hanya perut yang berpuasa, maka puasanya hanya
meng-cut porsi makan siang. Puasa bukan berarti membuat
kita lapar dan dahaga, tapi puasa itu membuat fisik menjadi
serta tutur kata. Jangan hanya perut yang kita puasakan,
kalau hanya perut yang berpuasa, maka puasanya hanya
meng-cut porsi makan siang. Puasa bukan berarti membuat
kita lapar dan dahaga, tapi puasa itu membuat fisik menjadi
kembali normal setelah memproduksi segala aktivitas selama setahun.
Atau dengan kata lain, puasa itu merupakan alat untuk me-refresh
benang-benang kusut yang melilit setiap tingkah laku kita.
benang-benang kusut yang melilit setiap tingkah laku kita.
Bersyukurlah kepada Allah SWT yang telah menciptakan bulan Ramadhan ini.
Artinya Allah SWT masih mempunyai rasa iba
kepada setiap hambanya. kita masih diberikan
kesempatan untuk membenahi /memfitrahkan diri.
kepada setiap hambanya. kita masih diberikan
kesempatan untuk membenahi /memfitrahkan diri.
Amalan-amalan buruk kita selama setahun akan dihapus oleh
amalan-amalan baik kita selama sebulan penuh.
Sesudah itu kita harus mampu menjaga eksistensi
amalan-amalan baik kita selama sebulan penuh.
Sesudah itu kita harus mampu menjaga eksistensi
kesucian diri kita untuk tahun-tahun berikutnya.
itulah yang dinamakan dengan puasa totalitas.
itulah yang dinamakan dengan puasa totalitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar