Segala Puja dan puji hanyalah milik Allah Swt, Dialah yang merajai hari
pembalasan. Tidak ada kebahagiaan hakiki kecuali dengan melaksanakan
ketaatan
kepada-Nya.
Tidak ada rasa cukup, kecuali dengan mengharap Rahmat-Nya,
tidak
adakemuliaan kecuali dengan tunduk kepada Keagungan-Nya, tidak ada petunjuk
kecuali
dengan mengikuti cahayaNya. Tidak ada nikmat kecuali dengan mendekatkan dirikepada-Nya. Tidak ada
yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Maha Tinggi lagi MahaSuci, oleh karena itu mari kita senantiasa
meningkatkan takwa kita kepada Allah SWTdengan mengerjakan semua perintahnya
dan meninggalkan semua larangannya. Shalawat dan
salam semoga tetap terlimpah
kepada junjungan kita Nabi akhirulUmmah, Nabi Mulia, Nabi Besar Muhammad Saw beserta para keluarga
dan pengikutnya sekalian.
Allahu Akbar
Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilham
Ma’asyiral
Muslimiin Wal Muslimaat.......!
Hari
ini gema takbir membahana saling bersahutan di seluruh penjuru bumi. Perasaan
bahagia bercampur kesedihan menjadi satu di hari ini. Bahagia karena hari
iniadalah hari raya kaum muslimin seluruh dunia. Pada hari ini kaum muslim
berkumpul bersama
keluarga, kerabat dekat dan para tetangga, berulang-ulang mengucapkan
takbir,Tahmid dan Tahlil. Kalimat-kalimat itulah yang akan mampu menyirami
jiwa, sehingga betapapun kelam alam
keliling, betapapun gersangnya hidup, kencangnya badai, dan besarnya
ombak, namun Allahu Akbar, Allah lebih besar dari
segala sesuatu.
Allahu Akbar
Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilham
Ya
Allah, pagi ini Engkau saksikan umat yang biasanya bercerai berai berpadu memuji keagungan-Mu.
Pagi ini, ummat yang biasanya melupakan-Mu datang bersimpuh di hadapan-Mu. Pagi ini, umat yang sering
mengabaikan firman-Mu berusaha untuk kembali kepada-Mu. Ya
Allah, Rabbana, inilah hamba-hamba-Mu yang lemah, yangterseret
hawa nafsu, yang diperbudak dunia, yang bergelimang dosa, berserah diri
pada-Mu. Ya Gaffur, Ya Rahim, Wahai Sang Pengampun, wahai Sang Penyayang,
ampuni dan sayangi kami semua.
Ma’asyiral Muslimiin
Wal Muslimaat.......!
Rasanya
baru saja kita berucap,"Marhaban ya Ramadhan." Begitu kita dengan
suka citamenyambut bulan Ramadhan, bulan penuh kemuliaan saat ia hadir. Tapi kini bulankemuliaan ini telah beranjak pergi meninggalkan kesedihan karena perpisahandengannya. Terutama bagi
mereka orang-orang yang beriman dan menghayati kehadiran bulan suci ini dengan berbagai kegiatan ibadah. Sungguh telah pergi bulan yangdijanjikan kepada mereka, orang-orang yang beriman,
bulan di mana setiap orang
dapat berlomba-lomba mencapai predikat takwa.
Tinggallah kini sebaris doa yang
terucap,"Allahumma ballighna Ramadhaana."Ya Allah! Sampaikan kami
ke bulan Ramadhan. Seperti inilah kata-kata yang terucap dari bibir orang-orang beriman begitu berpisah dengan Ramadhan, penuh harap akandiberikan kesempatan bertemu dengan bulan surga,
bulan Al-Qur'an dan Lailatul qadar dalam tahun berikutnyaKerinduan, kerinduan, itulah yang akan terbit di hati orang-orang beriman yangmenantikan Ramadhan yang telah berlalu. Teringat akan puasa, tahajjud dan i'tikaf bersamanya.
Teringat dengan tilawah Al-Qur'an, zikir dan doa bersamanya. Teringat
akan anugerah, barakah, dan kebaikan yang berlimpah padanya. Teringat dengan rahmat,maghfirah,
dan pengampunan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.Dan lalu kita melakukan
introspeksi akan segala kelemahan, kekurangan, dan banyaknyakebaikan yang telah terlewatkan. Berapa banyak
kebaikan dalam puasa hilang bersamaghibah (menggunjing), namimah (mengadu
domba), dan pandangan yang penuh tipuan(kha'inah). Berapa banyak kebaikan shalat malam hilang bersama nyenyaknya tidur,menonton
film, drama, sinetron, dan perbuatan tidak baik lainnya.Berapa banyak kebaikan dalam
Al-Qur’an telah hilang bersama kemalasan
untuk duduk dalam halaqah zikir dan kebaikan-kebaikan lain yang
hilang begitu saja. Lalu kita pun berjanji kepada Allah Subhanahu wa
Ta'ala bahwa pada Ramadhan yang akan datangakan berbuat lebih baik lagi dan
mengganti kebaikan-kebaikan yang telah ditinggalkan begitu saja.Kini perjalanan iman kita telah sampai pada kemenangan setelah berpuasasebulan penuh. Kita merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita, dengan penuhkegembiraan. Dan tentu saja kesukacitaan dan kegembiraan ini hanya akan dengansempurna dirasakan oleh orang-orang yang telah berhasil melampaui tahapperjuangannya selama bulan Ramadhan dengan amalan-amalan kebaikan siang danmalam.
Mereka menahan rasa haus dahaga, lapar dan menjaga syahwatnya serta dengantetap
khusuk pula beribadah di siang hari. Dilanjutkan malamnya untuk lebih
bertaqarrub(mendekatkan diri) kepada Rabb-nya dengan shalat lail, tarawih,
tadarus Al-Qur'an sertakebaikan-kebaikan lainnya yang tiada putusnya.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu
Akbar Walillahilham
Di hari yang fitrah ini kita bertekad memperbaiki kadar keimanan
kita pada hari-hari selama sebelas bulan berikutnya. Anggaplah selama bulan
Ramadhan yang lalu kitatelah berniaga dengan
Allah Subhanahu wa Ta'ala selama sebulan penuh dan hasil perniagaan
ini menjadi bekal buat kita untuk sebelas bulan selanjutnya. Tentu
saja dengan selalu
berusaha melakukan yang terbaik semata-mata karena Allah Subhanahu wa
Ta'ala.Sebab bukankah kita diciptakan hanya untuk mengabdi kepada-Nya?Bukan tidak mungkin tahun depan kita tidak akan
bertemu lagi dengan bulanramadhan,
jangan-jangan ini adalah ramadhan dan idul Fitri kita yang terakhir, wallahuA’lam, hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
Jamaah Shalat Id yang dirahmati Allah SWT
Apakah setelah Ramadhan usai dan kitapun
merayakan perhelatan ‘Idul Fitri ini, kita akan kembali lagi menjadi manusia-manusia culas yang menjauhi
fitrahnya? Apakah kita akan
melakukan kemunafikan sosial setelah berakhirnya bulan penuh berkah ini?
Kita ucapkan Allahu Akbar,namun kita cenderung
menilap uang rakyat tak berdosa!
Kita ucapkan Allahu Akbar,namun kita melanggengkan
permusuhan pada sesama kita!
Kita ucapkan Allahu Akbar,
namun kita enggan mengasihi anak yatim tak beribu dan berbapak!Kita
ucapkan Allahu Akbar, namun kita enggan memberi makan si miskin
nan papa!
Kita ucapkan Allahu Akbar, namun kita biarkan
lidah menebar fitnah dan namimah!Kita ucapkan
Allahu Akbar, namun kita masih mengemis puji makhluk-Nya!
Kita ucapkan Allahu Akbar, namun kita biarkan
tangan menggores noda dan dosa!
Kita ucapkan Allahu Akbar, namun kita masih
berebut kursi dunia dengan segala cara?
Kita biarkan berhalaberhala kehidupan menjamur dalam nafas kehidupan kita. Kita
terlalu
mudah retak oleh gesekan mazhab, partai politik, organisasi masa, dan bahkan kulit ari
primordialisme yang semu. Sampai kapan kemunafikan sosial menjadi bagiandari kepribadian umat ini? Sampai kapan kita tak beranjak dari kultur masyarakat jahiliyah yang menuhankan selain Allah? Sampai kapan kita memperlakukan “dinulqayyim” (Islam) ini
menjadi pemanis bibir belaka?
Jamaah Sekalian, kita harus berubah!
Minimal kita mulai perubahan itu dari diri kitasendiri“ibda’ binafsik ”. Agar
Allah menjaga kita dari sifat-sifat mazmumah, marilah
kita sama-sama minta ampunan kepada-Nya. Kejarlah ampunan itu,
raihlah maghfirah itu, gerakkan semuaanggota tubuh dan jiwa untuk mengemis
tetes ridlo-Nya dalam setiap jengkal langkah hidup kita
Allahu Akbar Allahu Akbar
Allahu Akbar Walillahilham Jamaah Shalat ID yang dirahmati
Allah
Masih banyak agenda umat ini yang belum
terselesaikan yang membutuhkan perhatian dan tindakan nyata kita secara bersama-sama,
dari pada kita hanya terkonsentrasi kepada perbedaan-perbedaan syar’iyah
furu’iyah belaka. kami yakin seyakin-yakinnya bahwa di akhirat kelak Allah tidak akan menghukum kita karena kesalahan kita dalam
berijtihad dalam kerangka pemahaman, penghayatan dan pengamalan agama kita,
akan tetapi Dia akan
menghukum kita karena kita berpecah belah dan mengenyampingkan persatuan dan kesatuan. Allah akan tanya kepada setiap kita
tentang sikap dan perilaku kita kepada keluarga, tetangga, teman, dan bahkan Dia akan tanya tentang sikap kita kepada lingkungan sekitar. Kita akan
ditanya tentang apa yang sudah kita perbuat ketika ada tetangga kita yang kelaparan,
ada di antara mereka yang hari ini makan besok puasa. Kita akan ditanya tentang
saudara-saudara kita yang miskin dan apa yang sudah kita lakukan untuk mereka. Kita akan ditanya tentang saudara-saudara
kita yang lupa diri, yang melakukan perbuatan
tak pasti yaitu yang menjanjikan kemenangan padahal yang sebenarnya kerugian
yang nyata buatnya. mereka menganggap perbuatan itu adalah halal padahal itu
dosa busuk yang siap menggerogoti tubuhnya, kupon putih adalah judi. Allah SWT
berfirman dalam surat Almaidah ayat 90 :
يا
أيها الذين امنواإنما الخمر والميسروالأنصاب والأزلام رجس من عمل الشيطان فاجتنبوه
لعلكم تفلحون
Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi
nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Kita
akan ditanya tentang apa yang sudah kita lakukan ketika ada anak yang bunuh
diri karena tidak mampu bayar uang sekolah, ketika ada orang miskin yang karena kemiskinannya mereka menjual akidah. Semua pertanyaan seperti itu pasti akan
ditanyakan
kepada setiap kita, dan kita harus mempersiapkan jawabannya. Pada saat itulah, kita tidak akan bisa lagi menyalahkan
orang lain, mencari kambing hitam seperti
yang sering kita lakukan di dunia ini. Setiap kita akan dimintai
pertanggung-jawabannya dalam ikut
berpartisipasi membina persatuan dan kesatuan ummat.
Rasulullah SAW sering mengingatkan kita
tentang pentingnya persaudaraan umat ini. Pernah beliau mengumpakan bahwa persaudaraan sesama muslim itu bagaikan satu bangunan, yang
masing-masing komponen bangunan itu saling menopang.Lebih dalam lagi,
Rasulullah SAW mengingatkan kepada kita bahwa antara kita dengan saudara-saudara
kita sesama muslim seharusnya bagaikan satu tubuh di mana kalau salah satu
anggota tubuh kita sakit, maka seluruh tubuh kita juga terasa sakit.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
,
Pernahkah hati kita merasa sakit ketika ada sebagian saudara-saudara kita yangteraniaya? Pernahkah
kita merasa gelisah ketika ada berita bahwa sebagian orang muslim hidup dalam
kelaparan? Pernahkah pada saat kita makan, kita bertanya apakah saudara-saudarakita yang lain makan seenak apa yang kita makan,
hidup semewah dan setenang kita? Atau kita
hanya puas berdiam diri di tengah kemegahan dan ketenangan hidup kitasambil
menyalahkan orang lain? Atau kita sudah merasa puas dengan shalat, puasa, zakat dan haji kita, kemudian ikut atau mendirikan majlis
ta’lim yang hanya terbatas untuk golongan kita saja, tanpa mau
membaur dengan orang kebanyakan?Pertanyaan-pertanyaan
ini, bapak-ibu sekalian, patut kita pertanyakan kepada diri kita masing-masing, karena jawaban-jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan seperti itu adalah ukuran yang tepat buat kualitas dan kadar
keimanan kita.
Allahu akbar, 3x!!
Iman tidak dapat diukur dari panjangnya jubah dan tebalnya jenggot
kita. Iman tidak bisa dilihat dari tingginya kopiah dan mahalnya sarung
kita.Iman tidak bisa dilihat dari jauhnya kita sekolah, tingginya jabatan yang
kita raih dan banyaknya sertifikat yang kita koleksi. Tapi iman tercermin
dari sikap dan akhlak kita, baik kepada Allah atau kepada sesama dan
lingkungan sekitar. Junjungan kita, baginda Rasul SAW, menyatakan Allah tidak akan melihat
dan menghitung penampilan fisik kita,tetapi Allah hanya melihat hati
dan tingkah laku kita. Taqwa itu di sini kata Rasul sambil beliau menunjuk
ke dada. Demikianlah dengan sikap persaudaraan
kita, sikap ukhuwwah kita. Apakah jiwa taqwa kita benar-benar telah mengusik –katakanlah-secuil kepedulian kita terhadap nasib
ummat Islam serta kaum papa, faqir miskin, yatim dan para janda? Apakah gemblengan
ruhiyyah ini benar-benar telah menggamit sanubari kita, agar peduli terhadap
penderitaan saudara-saudara muslim kita?
Kaum muslimin yang merupakan bagian dari
darah daging kita? Yang dalam pesan Rasulullah saw., sangat tegas diucapkan
“Kuunuu ‘ibadallahi ikhwana”
Allahu Akbar 3x Walillahilham
Mari kita rayakan hari kemenangan kita dengan
bertafakkur dan bermuhasabah
(merenung dan menilai kembali) atas apa yang
telah kita lakukan di masa lalu. Kita mulai kembali lembaran hidup kita dengan sesuatu yang
bermanfaat bagi masa depan kita. Kita luruskan kembali niat
dan tujuan hidup kita di tengah kerasnya perjuangan yang tengahkita
jalani. Mari kita bayangkan kedua orang tua kita, anak-anak kita dan istri kita atau saudara-saudara kita di hari yang fitrah ini
mereka mungkin menitikkan air matanya pada hari yang fitrah ini dengan menjadi muslim
dan muslimah yang selalu berjalan pada koridor agama Islam yang mulia
ini.Pada hari ini, ada sebersit rasa haru yang muncul di hati kita ketika kita
mendengar takbir dikumandangkan, tahmid
atau puji-pujian dilantunkan. Kita teringat akan suasana Idul Fitri di kampung halaman kita masing-masing.
Pada hari ini biasanya kita berkumpul dengan keluarga besar kita. Kita yang masih mempunyai
orang tua
biasanya datang danduduk bersimpuh di
haribaan mereka seraya menyampaikan permohonan ampun dan maaf atas kesalahan dan kekhilafan kita sebagai anak, yang terkadang berbuat dan berkata yang menyakitkan hati mereka. Kita juga mengucapkan terima kasih atas pengorbanan yang selama ini mereka lakukan
untuk kita sampai kita menjadi sepertisekarang
ini. Terlalu berat perjuangan mereka menyayangi dan mendidik kita sewaktukita kecil untuk kita lupakan. Terlalu besar
pengorbanan mereka untuk kita abaikan.Allahumma ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, dan dosa kedua orangtua kami.Sayangilah
mereka sebagaimana mereka menyayangi kami.Ya Allah, ampuni sebusuk
apapun diri-diri kami, ampuni sekelam apapun masa lalu kami,ampuni
senista apapun aib-aib kami Duhai Allah Yang Maha Mendengar, Ampuni orangtua
kami Ya Allah, ampuni kezaliman kami kepada ibu-bapak kami selama ini,
andaikatakedurhakaan kami menjadi penggelap dan penghalang rizki dalam kehidupan kami,ampuni
kamiJadikanlah saat ini engkau takdirkan
kami menjadi anak yang soleh dan soleha yangdapat menjadi cahaya
kemuliaan dunia akhirat bagi kedua orang tua kami,..Ya Allah selamatkan
kedua orang tua kami yang berlumuran dosa, islamkan yang belum islam, beri hidayah bagi yang masih tersesat. Pertemukan bagi yang belum pernah berjumpa dengan ibu-bapaknya Ya Rahman Ya
Rahim. Lapangkan kubur mereka yang telah ada di dalamnya Ya
Allah,.cahayai, ringankan hisabnya, jadikan mereka ahli surga-Mu Ya Allah,
tolong Ya Allah, darah dagingnya melekat pada tubuh kami
Ya Rahman, air matanya, keringatnya, jerih payahnya tak pernah kami indahkan dan pedulikan. YaRahim, golongkan kami menjadi anak yang tahu balas
budi dan balas jasa Ya Allah YaAziz. Rendahkanlah suara kami bagi mereka, Perindahlah ucapan
kami di depan mereka. Lunakkanlah
watak kami terhadap mereka dan Lembutkanlah hati kami untuk mereka. Berilah mereka
balasan yang sebaik-baiknya Atas didikan mereka pada kami dan Pahala yang besar Atas
kesayangan yang mereka limpahkan pada kami, peliharalah mereka Sebagaimana mereka memelihara kamiYa Allah, Ya Rahim Apa saja gangguan yang telah mereka
rasakan, atau kesusahan yang mereka derita karena kami atau hilangnya sesuatu hak mereka
karena perbuatan kami jadikanlah itu semua Penyebab rontoknya dosa-dosa mereka, Meningginya
kedudukan mereka dan Bertambahnya
pahala kebaikan mereka dengan perkenan-Mu, ya Allah sebab hanya Engkaulah yang berhak membalas kejahatan
dengan kebaikan berlipat ganda.Ya Allah, Bila
magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelum kami, Izinkanlah mereka member syafa'at untuk kami,
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diri kami, Maka izinkahlah kami
memberi syafa'at untuk mereka, sehingga kami semua berkumpulYa Allah, berilah
kami peluang untuk mendekap tubuh mereka dengan dekapan kasihsayang
kami,- berilah kami waktu untuk berbakti kepada mereka sebelum mereka menghadap pada-Mu,
Izinkan kami membasahi tempat sujud kami dengan air mata penyesalan
akan kelalaian dan kedurhakaan kami Bersama dengan santunan-Mu ditempat
kediaman yang dinaungi kemulian, ampunan serta rahmat-Mu.Sesungguhnya Engkaulah
yang memiliki Karunia Maha Agung, serta anugerah yang tak berakhir
dan Engkaulah yang Maha Pengasih Diantara semua pengasih.Mari kita kenang dosa
kepada orang tua kita. Siapa tahu hidup kita dirundung nestapakarena
kedurhakaan kita. Karena kita sudah menghisap darahnya, keringatnya, tenagadan
airmatanya, Astagfirullahal Adzhim 2xBarangsiapa yang matanya pernah sinis
melihat orangtuanya. Atau kata-katanya seringmengiris dan melukai hatinya,
atau yang jarang memperdulikan dan mendoakannya.Percayalah bahwa anak yang
durhaka siksanya didahulukan didunia ini.Ya Allah siapakah gerangan lebih
pemurah dari pada Engkau, wahai tuhan gafururrahim,Ya Allah, kedua
ayah ibu kami yang masih hidup atau pun yang telah wafat
adalah orang yang
pertama kali berjasa kepada kami, memperkenalkan kami kepada-Mu, merawat, mendidik dan membimbing
kami dengan penuh kasih saying dan kesabaran, tak jarang air
mata mereka tumpah karena ulah kami Ya Rahman Ya Rahim.Ya
Allah maafkanlah segala kekurangan mereka dalam
mengabdi kepada-Mu karena
mengutamakan kami dan maafkanlah mereka atas segala syubhat yang mereka
jalani dalam
usaha untuk menghidupi kami.
Ya Allah selamatkan seluruh anggota keluarga
kami dan jangan jadikan keluarga kami menjadi sumber fitnah, beri hidayah bagi yang belum mengenal-Mu
dan jangan biarkan keluarga
kami bercerai berai.
Kaum Muslimin dan Muslimat Yang dirahmati Allah
Marilah kita sama-sama membersihkan hati kita sesama muslim
sebangsa dan setanah air,
hilangkan rasa benci dan rasa dengki,
gantilah semua dengan marhamah dan mahabbah serta kasih sayang. Dengan hati terbuka, muka yang
jernih dan tangan yang diulurkan, kita saling bermaaf-maafan, kita buka lembaran
baru yang masih putih bersih, kita tutup halaman lama yang mungkin banyak terdapat kotoran dan noda, biarlah yang tua memberi maaf yang muda, ayah memberi maaf kepada anak, suami memberi maaf kepada
isteri, mertua memberi maaf kepada menantu begitu juga sebaliknya, yang muda meminta maaf kepada yang tua, mari kita saling memaafkan dihari yang fitrah ini,semoga
semua amalan kita diterima disisi Allah SWT dan menjadikan kita manusia yang suci
seperti bayi yang baru dilahirkan.,.. Amin Ya Rabbal Alamin